Review Film The Hangover. Dirilis pada 2009, The Hangover tetap menjadi salah satu komedi paling ikonik hingga 2025, terus memikat penonton dengan humor liar dan cerita yang tak terduga. Disutradarai oleh Todd Phillips, film ini mengisahkan empat teman—Phil, Stu, Alan, dan Doug—yang pergi ke Las Vegas untuk merayakan pesta bujang, namun terbangun keesokan harinya tanpa ingatan dan kehilangan Doug. Dengan bintang seperti Bradley Cooper, Ed Helms, Zach Galifianakis, dan Justin Bartha, film ini meraih pendapatan global 469 juta dolar dan memenangkan Golden Globe untuk Best Motion Picture – Musical or Comedy. Berikut ulasan mengapa The Hangover masih relevan dan layak ditonton. BERITA LAINNYA
Kenapa Film Ini Layak Untuk Ditonton?
The Hangover menawarkan kombinasi sempurna antara komedi absurd dan misteri yang memikat. Alur ceritanya yang berfokus pada upaya mengungkap kekacauan malam sebelumnya membuat penonton penasaran, dengan setiap petunjuk—seperti harimau di kamar mandi atau bayi misterius—membangun tawa dan ketegangan. Penampilan Zach Galifianakis sebagai Alan, karakter eksentrik yang tak terduga, menjadi sorotan utama, menghadirkan humor yang tetap segar meski ditonton berulang kali. Sinematografi Las Vegas yang glamor, dipadukan dengan soundtrack seperti “Sweet Caroline” dan “Right Round,” menciptakan suasana pesta yang hidup. Durasi 100 menit yang padat membuat film ini cocok untuk hiburan ringan, terutama bagi penggemar komedi yang menginginkan tawa tanpa henti.
Sisi Positif dan Negatif dari Film Ini
Sisi positif The Hangover terletak pada chemistry luar biasa antar karakter. Bradley Cooper sebagai Phil yang karismatik, Ed Helms sebagai Stu yang panik, dan Galifianakis sebagai Alan yang aneh menciptakan dinamika yang lucu dan autentik. Alur cerita yang tidak linier, dengan kilas balik yang perlahan terungkap, menjaga penonton terlibat. Produksi oleh Legendary Pictures juga menghadirkan kualitas visual yang solid, terutama dalam menggambarkan kekacauan Vegas. Namun, film ini tidak luput dari kritik. Beberapa adegan, seperti stereotip karakter Asia dan lelucon yang dianggap sensitif, terasa ketinggalan zaman di 2025. Selain itu, humor slapstick yang berlebihan mungkin tidak cocok untuk penonton yang lebih menyukai komedi cerdas. Meski begitu, kekurangan ini tidak mengurangi daya tarik keseluruhan film bagi penggemar komedi ringan.
Komentar Masyarakat Tentang Hal Ini
Di media sosial, The Hangover masih menjadi topik hangat di 2025, terutama setelah tayang ulang di platform streaming. Banyak penggemar memuji film ini sebagai “komedi klasik yang tak lekang waktu,” dengan cuitan seperti “Alan masih bikin ngakak tiap nonton!” dan “Vegas nggak akan sama tanpa The Hangover.” Namun, sebagian penonton modern mengkritik beberapa lelucon yang dianggap ofensif, dengan komentar seperti “Lucu, tapi beberapa bagian nggak nyaman ditonton sekarang.” Nostalgia tetap menjadi daya tarik, terutama bagi mereka yang menikmati trilogi The Hangover, meski sekuelnya kurang sukses. Penggemar juga mengapresiasi chemistry para aktor, dengan banyak yang meminta reuni cast untuk proyek baru.
Kesimpulan: Review Film The Hangover
The Hangover tetap menjadi komedi wajib tonton berkat humor absurd, chemistry aktor yang kuat, dan alur cerita yang menghibur. Meski ada elemen yang kurang relevan di era modern, film ini berhasil mempertahankan pesonanya sebagai hiburan ringan yang ikonik. Komentar positif dari masyarakat menegaskan statusnya sebagai klasik komedi, meski beberapa lelucon memerlukan konteks zaman dulu. Bagi yang mencari tawa dan nostalgia Las Vegas, The Hangover adalah pilihan tepat untuk mengisi malam bersama teman atau keluarga.