Review Film My Stupid Boss

review-film-my-stupid-boss

Review Film My Stupid Boss. Film My Stupid Boss, yang dirilis pada 19 Mei 2016, kembali menjadi perbincangan di kalangan pecinta film Indonesia setelah tayang ulang di beberapa platform streaming pada Agustus 2025. Disutradarai oleh Upi Avianto dan diadaptasi dari novel berjudul sama karya Chaos@work, komedi ini mengundang tawa dengan kisah tentang bos eksentrik dan karyawan yang harus menghadapi tingkahnya yang absurd. Dibintangi oleh Reza Rahadian dan Bunga Citra Lestari, film ini menawarkan hiburan ringan dengan latar dunia kerja yang relatable. Meski telah berusia sembilan tahun, My Stupid Boss tetap relevan karena humornya yang universal dan chemistry para aktornya. Berikut ulasan tentang alur cerita, alasan film ini masih layak ditonton, serta sisi positif dan negatifnya. BERITA LAINNYA

Alur Singkat Dari Film Ini
My Stupid Boss mengisahkan Diana (Bunga Citra Lestari), seorang wanita yang pindah ke Kuala Lumpur mengikuti suaminya, Dika (Alex Abbad), seorang konsultan minyak. Untuk mengisi waktu, Diana melamar kerja di sebuah perusahaan yang dipimpin oleh Bossman (Reza Rahadian), teman kuliah suaminya yang ternyata memiliki sifat eksentrik dan menyebalkan. Bossman, yang selalu merasa benar dengan motto “Bossman Always Right,” kerap membuat keputusan absurd seperti mengadakan rapat mendadak untuk hal sepele atau menolak mengganti AC rusak demi menghemat biaya. Konflik muncul ketika Diana, sebagai kepala staf produksi, sering berselisih dengan Bossman, terutama setelah ia dituduh mencuri karena ketidaksesuaian laporan keuangan. Merasa dipermalukan, Diana sempat mengundurkan diri, namun Bossman akhirnya meminta maaf dan mengajaknya mengunjungi panti asuhan, mengungkap sisi humanisnya. Film ini diakhiri dengan Diana kembali bekerja, dengan hubungan yang lebih harmonis meski tetap penuh kelucuan.

Alasan Film Ini Masih Layak Untuk Ditonton
My Stupid Boss tetap menarik di 2025 karena humornya yang timeless dan relevansi temanya. Cerita tentang dinamika kantor, terutama bos yang sulit dipahami, masih sangat relatable bagi banyak pekerja, terutama di era kerja hybrid yang penuh tantangan. Chemistry antara Reza Rahadian dan Bunga Citra Lestari memberikan daya tarik tersendiri, dengan dialog yang tajam dan alami. Film ini juga menawarkan hiburan ringan tanpa pretensi, cocok untuk ditonton saat ingin bersantai. Visualnya yang cerah, dengan palet warna kontras dan sinematografi dinamis, memberikan kesan segar yang mengingatkan pada film seperti Amélie. Selain itu, keberhasilan film ini menembus pasar internasional, seperti Malaysia dan Singapura, menambah nilai historisnya sebagai salah satu komedi Indonesia yang mendunia. Bagi penonton baru, film ini menjadi pengantar ringan untuk memahami perfilman Indonesia era 2010-an.

Sisi Positif dan Negatif dari Film Ini
Secara positif, My Stupid Boss unggul dalam performa aktornya. Reza Rahadian menghidupkan karakter Bossman dengan karisma dan kekonyolan yang tepat, sementara Bunga Citra Lestari berhasil memerankan Diana dengan ekspresi kesal yang relatable. Chemistry mereka, ditambah dengan pendukung seperti Bront Palarae dan Chew Kin Wah, membuat interaksi di layar terasa hidup. Visual dan musik latar yang terinspirasi dari gaya Prancis menambah daya tarik estetis, membuat film ini menonjol dibandingkan komedi Indonesia lainnya. Namun, ada beberapa kelemahan. Alur cerita terasa monoton di beberapa bagian, dengan lelucon yang berulang seperti candaan “kumis lele” yang kehilangan kekuatan seiring waktu. Plotnya juga kurang mendalam, dengan akhir yang terasa terburu-buru dan kurang meyakinkan, terutama pada adegan Bossman yang tiba-tiba menunjukkan sisi dermawan. Beberapa penonton mungkin merasa pengembangan karakter sampingan kurang dieksplorasi, membuat cerita terpusat hanya pada Diana dan Bossman.

Kesimpulan: Review Film My Stupid Boss
My Stupid Boss tetap menjadi komedi Indonesia yang layak ditonton di 2025, berkat humor ringan, performa akting yang kuat, dan visual yang menarik. Meski alurnya sederhana dan terkadang repetitif, film ini berhasil menghibur dengan menggambarkan absurditas dunia kerja yang masih relevan hingga kini. Sisi positif seperti chemistry aktor dan estetika visual mengatasi kekurangan seperti plot yang kurang mendalam, menjadikannya pilihan tepat untuk hiburan santai. Bagi penggemar komedi atau mereka yang ingin bernostalgia dengan perfilman Indonesia, My Stupid Boss menawarkan tawa dan pengalaman yang menyenangkan. Dengan ketersediaannya di platform streaming, film ini layak masuk daftar tontonan untuk akhir pekan yang ringan dan penuh tawa.

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *