Review Film KPop Demon Hunters

review-film-kpop-demon-hunters

Review Film KPop Demon Hunters. Jakarta, 1 Agustus 2025 – Film animasi KPop Demon Hunters yang dirilis Netflix pada 20 Juni 2025 menjadi fenomena global, mencatatkan diri sebagai film animasi original terpopuler di platform tersebut. Disutradarai Maggie Kang dan Chris Appelhans, film produksi Sony Pictures Animation ini mengisahkan trio K-pop Huntrix—Rumi, Mira, dan Zoey—yang menjalani kehidupan ganda sebagai pemburu iblis. Dengan visual memukau ala Spider-Verse, lagu-lagu catchy seperti “Golden” dan “Takedown”, serta narasi penuh humor, film ini memikat penonton lintas usia. Di Indonesia, antusiasme terhadap film ini melonjak, terutama di kalangan penggemar K-pop dan animasi, berkat pengisi suara seperti Arden Cho dan lagu dari member TWICE. Namun, di balik pujian, ada pula kritik yang patut diperhatikan. BERITA LAINNYA

Arti dan Makna Dari Film Ini
KPop Demon Hunters bukan sekadar hiburan, tetapi juga menyampaikan pesan mendalam tentang identitas, penerimaan diri, dan tekanan industri K-pop. Kisah Rumi, yang menyembunyikan asal-usul setengah iblisnya, mencerminkan perjuangan menjaga keaslian di tengah ekspektasi publik. Film ini juga mengkritik sisi gelap dunia K-pop, seperti standar perfeksionisme yang menekan idola, melalui humor dan metafora cerdas. Selain itu, tema persaudaraan antar Huntrix dan trauma lintas generasi menambah kedalaman emosional. Dengan menggabungkan mitologi Korea dan estetika modern, film ini merayakan budaya Korea sambil tetap relevan secara universal.

Komentar Penonton Terhadap Film Ini
Respons penonton terhadap KPop Demon Hunters sangat beragam. Penggemar K-pop memuji soundtrack yang autentik, dengan lagu-lagu seperti “Soda Pop” dan “Golden” yang langsung viral di platform streaming. Animasi warna-warni dan koreografi pertarungan yang dinamis juga mendapat banyak pujian, terutama dari pecinta animasi. Penonton muda, seperti anak-anak usia 9-13 tahun, menyukai humor ringan dan karakter seperti Zoey yang ceria. Namun, beberapa penonton dewasa menganggap alur cerita terlalu sederhana dan klise, terutama romansa antara Rumi dan Jinu yang terasa dipaksakan. Di media sosial, film ini ramai dibahas, dengan banyak penggemar mengapresiasi referensi budaya Korea, meski ada yang kecewa dengan kurangnya latar belakang dunia iblis.

Sisi Positif dan Negatif dari Film Ini
Secara positif, KPop Demon Hunters menonjol berkat animasi yang memukau, mengingatkan pada Spider-Verse dengan gaya komik dan efek konser yang enerjik. Soundtrack-nya, yang melibatkan musisi K-pop ternama, menjadi daya tarik utama, terutama untuk penggemar genre ini. Karakter Huntrix punya chemistry kuat, membuat penonton mudah terhubung. Di sisi lain, film ini punya kelemahan. Alur cerita cenderung formulaik, dengan twist yang mudah ditebak. Beberapa dialog terasa berlebihan dalam menjelaskan emosi karakter, mengurangi kekuatan visual dan musik. Durasi 90 menit juga membuat beberapa aspek, seperti dunia iblis dan latar belakang Saja Boys, kurang tergali. Meski begitu, humor dan energi film ini menutupi kekurangan tersebut bagi banyak penonton.

Kesimpulan: Review Film KPop Demon Hunters
KPop Demon Hunters adalah paket hiburan yang menyenangkan, menggabungkan aksi, musik, dan budaya K-pop dalam animasi yang memanjakan mata. Meski alurnya sederhana dan tak selalu mendalam, film ini sukses menyampaikan pesan tentang identitas dan persaudaraan dengan cara yang menghibur. Bagi penggemar K-pop atau animasi, film ini wajib ditonton, terutama untuk menikmati soundtrack dan visualnya. Dengan potensi sekuel yang diisyaratkan, Huntrix berpeluang menjadi waralaba baru yang menarik, asalkan mampu memperdalam cerita dan dunia yang telah dibangun.

 

BACA SELENGKAPNYA DI..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *