Review Film The Meg. Film The Meg, dirilis pada Agustus 2018, kembali menjadi perbincangan di kalangan penggemar film aksi setelah tayang ulang di beberapa bioskop Indonesia pada awal Agustus 2025 untuk memperingati tujuh tahun peluncurannya. Disutradarai oleh Jon Turteltaub, film ini mengisahkan pertarungan manusia melawan megalodon, hiu raksasa purba yang bangkit dari dasar laut. Dibintangi oleh Jason Statham sebagai Jonas Taylor, seorang penyelam ulung, The Meg menggabungkan elemen aksi, petualangan, dan ketegangan dengan latar laut dalam yang memukau. Meski sempat menuai kritik karena plotnya yang sederhana, film ini sukses menarik perhatian berkat efek visual yang memanjakan mata dan aksi mendebarkan. Apa makna di balik film ini, dan mengapa tetap relevan hingga kini? BERITA LAINNYA
Makna dari Film Ini
The Meg membawa pesan tentang hubungan manusia dengan alam, khususnya laut yang penuh misteri. Film ini menggambarkan bagaimana eksplorasi sumber daya laut, seperti yang dilakukan oleh stasiun penelitian Mana One, dapat memicu konsekuensi tak terduga, seperti kebangkitan makhluk purba. Megalodon menjadi simbol kekuatan alam yang tak terkendali, mengingatkan manusia untuk menghormati batas-batas lingkungan. Selain itu, karakter Jonas Taylor menonjolkan tema keberanian dan pengorbanan, di mana ia harus menghadapi trauma masa lalu demi menyelamatkan timnya. Film ini juga menyisipkan elemen kerja sama tim dalam menghadapi ancaman besar, memberikan pesan bahwa solidaritas diperlukan untuk mengatasi krisis.
Kenapa Film Ini Bisa Dibuat
The Meg diadaptasi dari novel Meg: A Novel of Deep Terror karya Steve Alten, yang terbit pada 1997. Kesuksesan novel ini, ditambah dengan ketertarikan Hollywood pada film monster laut seperti Jaws, mendorong Warner Bros untuk menggarap proyek ini. Dengan anggaran sekitar 130 juta dolar AS, film ini menggabungkan teknologi CGI canggih untuk menghidupkan megalodon yang tampak realistis. Selain itu, popularitas Jason Statham sebagai bintang laga menjadi daya tarik utama, memastikan film ini menarik audiens global. Produksi film ini juga mendapat dukungan dari pasar Tiongkok, dengan aktris Li Bingbing sebagai pemeran pendukung, menjadikannya proyek kolaborasi internasional yang ambisius.
Sisi Positif dan Negatif dari Film Ini
Secara positif, The Meg menawarkan hiburan yang solid dengan efek visual yang memukau, terutama adegan bawah laut dan serangan megalodon yang mendebarkan. Akting Jason Statham yang karismatik dan chemistry dengan para pemeran, seperti Li Bingbing dan Rainn Wilson, menambah daya tarik. Film ini juga sukses menghadirkan ketegangan tanpa terlalu mengandalkan kekerasan berlebihan. Namun, di sisi negatif, alur cerita The Meg terasa klise dan kurang mendalam, dengan beberapa karakter pendukung yang kurang berkembang. Kritikus juga menilai bahwa film ini terlalu berfokus pada aksi tanpa memberikan eksplorasi ilmiah yang lebih substansial tentang megalodon. Beberapa adegan humor juga terasa dipaksakan, mengurangi intensitas ketegangan.
Kesimpulan: Review Film The Meg
The Meg adalah film aksi petualangan yang menghibur dengan visual memukau dan tema yang relevan tentang hubungan manusia dengan alam. Meski memiliki kekurangan dalam kedalaman cerita, film ini sukses menyajikan ketegangan dan hiburan yang cocok untuk penggemar genre monster laut. Tayang ulang di 2025 membuktikan daya tariknya yang abadi, menjadikannya pilihan tepat untuk dinikmati bersama keluarga atau teman di bioskop.