Review Film Melodate – Jourdy Pranata

review-film-melodate-jourdy-pranata

Review Film Melodate – Jourdy Pranata. Film “Melodate” menjadi salah satu tontonan segar di awal 2024, khususnya bagi pecinta cerita remaja yang campur aduk antara tawa, air mata, dan pelajaran hidup. Dirilis pada Februari lalu, kisah ini mengisahkan Melody, seorang gadis pemberontak di asrama putri yang sering bentrok dengan aturan ketat pengelola. Kehidupan Melody berubah drastis saat ia bertemu Dante, cowok misterius yang ternyata anak dari ibu pengawas yang paling dibencinya. Dengan durasi sekitar 98 menit, film ini mengajak penonton menyelami dinamika persahabatan, keluarga, dan cinta di tengah lingkungan sekolah yang penuh tekanan. Disutradarai oleh Ainun Ridho, “Melodate” berhasil menyentuh hati banyak remaja yang merasakan gejolak masa muda, meski tak luput dari kritik atas eksekusinya yang kadang terasa biasa saja. BERITA BASKET

Sinopsis yang Menyentuh Hati Remaja: Review Film Melodate – Jourdy Pranata

Cerita dimulai dengan Melody yang baru masuk asrama Putri Mahadewi, di mana ia langsung jadi pusat perhatian karena sifatnya yang suka melanggar aturan. Bersama sahabat-sahabatnya seperti Ayu dan Widya, ia sering merencanakan pemberontakan kecil-kecilan, mulai dari curi-curi keluar malam hingga pesta rahasia. Namun, segalanya berbalik saat Dante muncul sebagai sosok yang lembut dan pengertian. Hubungan mereka berkembang cepat, penuh momen manis seperti jalan-jalan diam-diam dan obrolan hati ke hati. Twist besar datang ketika Dante memperkenalkan Melody pada ibunya, Rasti, yang tak lain adalah kepala asrama yang selalu menghukum Melody. Konflik pun meledak: dari pertengkaran sengit hingga rahasia keluarga yang terungkap, termasuk masa lalu Rasti yang membuatnya begitu tegas. Sinopsis ini tak hanya romantis, tapi juga menyoroti bagaimana cinta bisa jadi jembatan atau penghalang dalam hubungan orang tua-anak.

Performa Aktor yang Solid: Review Film Melodate – Jourdy Pranata

Caitlin Halderman sebagai Melody tampil apik, membawa nuansa gadis remaja yang penuh semangat tapi rapuh. Ekspresinya saat marah atau bahagia terasa alami, membuat penonton mudah ikut merasakan emosinya. Jourdy Pranata, yang memerankan Dante, juga tak kalah menarik; chemistry-nya dengan Caitlin terasa hangat dan meyakinkan, mengingatkan pada peran-peran romantisnya sebelumnya. Aida Nurmala sebagai Rasti memberikan kedalaman emosional, mengubah karakter galak menjadi sosok ibu yang kompleks dengan luka masa lalu. Pemeran pendukung seperti Greesella Adhalia dan Raia Wahab menambah warna dengan aksi komedi ringan, meski beberapa di antaranya terasa kurang dieksplorasi. Secara keseluruhan, para aktor ini berhasil menyampaikan pesan bahwa di balik setiap konflik, ada kerapuhan manusiawi yang patut dipahami.

Isu Sosial dan Produksi yang Patut Diacungi Jempol

Film ini tak sekadar hiburan; ia menyentuh isu remaja kontemporer seperti tekanan aturan sekolah, dinamika persahabatan yang rapuh, serta konflik generasi antara orang tua dan anak. Pemberontakan Melody melambangkan perjuangan mencari identitas di usia muda, sementara sisi Rasti menggambarkan bagaimana pengalaman buruk masa lalu memengaruhi pola asuh. Produksinya rapi, dengan sinematografi yang menangkap keindahan asrama hijau dan nuansa malam yang misterius. Skor musiknya cenderung ringan, mendukung suasana romantis tanpa berlebihan, meski beberapa adegan terasa datar karena pacing yang lambat. Editing-nya efisien, tapi ending yang agak kacau sempat membuat sebagian penonton kecewa. Meski begitu, elemen-elemen ini membuat “Melodate” relevan sebagai cermin kehidupan sehari-hari, terutama bagi generasi Z yang sering berhadapan dengan norma kaku.

Kesimpulan

“M Melodate” adalah film yang pas untuk ditonton santai di akhir pekan, dengan campuran komedi, drama, dan romansa yang tak terlalu berat. Meski skripnya kadang kurang kejutan dan karakter sampingan tak tergali dalam, kekuatannya ada pada pesan tentang pengertian dan rekonsiliasi keluarga. Skor rata-rata dari penonton berada di kisaran 6 dari 10, mencerminkan apresiasi atas chemistry pemeran utama dan isu hangatnya. Bagi yang suka cerita remaja ala “High School Musical” tapi dengan sentuhan lokal, ini layak dicoba. Akhirnya, “Melodate” mengingatkan kita bahwa cinta sejati sering dimulai dari tempat tak terduga, dan terkadang, musuh terbesar justru membuka pintu maaf yang terpendam.

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *