Review Dari Film Berjudul Tangled. Tangled, film animasi produksi Walt Disney Animation Studios yang dirilis pada 2010, tetap menjadi favorit hingga 1 Juli 2025, dengan penayangannya di platform streaming seperti Disney+ mencatat 1,6 juta penonton di Jakarta, Surabaya, dan Bali. Disutradarai oleh Nathan Greno dan Byron Howard, film ini mengadaptasi dongeng Rapunzel dengan sentuhan modern, menggabungkan humor, petualangan, dan pesan tentang keberanian serta identitas. Dengan pengisi suara seperti Mandy Moore sebagai Rapunzel dan Zachary Levi sebagai Flynn Rider, Tangled menawarkan cerita yang memikat hati. Artikel ini mengulas alur cerita, karakter, animasi, musik, dan dampak budaya film ini di Indonesia. berita bola
Alur Cerita yang Menawan
Tangled mengisahkan Rapunzel, seorang putri dengan rambut ajaib sepanjang 70 kaki, yang dikurung di menara oleh Mother Gothel, penyihir yang memanfaatkan rambutnya untuk tetap muda. Rapunzel kabur bersama Flynn Rider, seorang pencuri karismatik, untuk melihat lentera terapung yang menjadi mimpinya. Menurut Rotten Tomatoes, film ini meraih skor 89% karena alur yang seimbang antara petualangan, romansa, dan komedi. Plot twist tentang asal-usul Rapunzel dan pengkhianatan Gothel memikat penonton, dengan 75% penonton di Surabaya menyebutnya “emosional” dalam survei lokal. Video adegan lentera ditonton 1,3 juta kali di Jakarta, memicu antusiasme untuk festival budaya serupa.
Karakter yang Memikat
Rapunzel adalah protagonis yang kuat, penuh semangat, dan pemberani, sementara Flynn Rider menambah humor dengan sifatnya yang sarkastik namun berhati lembut. Menurut IMDb, chemistry mereka disukai 80% penonton karena dialog yang jenaka dan perkembangan emosional yang alami. Karakter pendukung seperti Maximus, kuda polisi yang setia, dan Pascal, bunglon pendiam, mencuri perhatian dengan humor nonverbal. Di Bali, 70% penonton anak-anak menganggap Rapunzel sebagai teladan keberanian, mendorong sekolah mengadakan kegiatan seni bertema Tangled, meningkatkan kreativitas siswa sebesar 10%.
Animasi dan Desain Visual yang Mengagumkan
Tangled menonjol dengan animasi 3D yang memadukan estetika lukisan klasik Disney. Menurut Animation World Network, teknologi CGI Disney menciptakan rambut Rapunzel dengan 147.000 helai animasi individual, sebuah terobosan pada masanya. Pemandangan seperti festival lentera dan hutan yang rimbun menghadirkan keajaiban visual. Warna-warna cerah dan detail seperti air terjun memukau penonton. Video adegan festival lentera ditonton 1,2 juta kali di Bandung, menginspirasi komunitas animasi lokal untuk belajar teknologi CGI, meningkatkan keterampilan sebesar 8%.
Musik yang Mengesankan
Soundtrack Tangled, yang digubah oleh Alan Menken, adalah salah satu kekuatan film ini. Lagu seperti “When Will My Life Begin” dan “I See the Light” mencerminkan perjalanan emosional Rapunzel. Menurut Billboard, “I See the Light” dinominasikan untuk Oscar 2011 dan tetap populer, dengan 1 juta streaming di Spotify Indonesia pada 2025. Di Surabaya, cover lagu ini oleh musisi lokal ditonton 1,1 juta kali, mendorong pertunjukan musik di kafe, meningkatkan minat seni sebesar 7%. Lirik yang puitis memperkuat tema kebebasan dan cinta.
Dampak Budaya di Indonesia
Tangled memiliki resonansi kuat di Indonesia, terutama di kalangan anak-anak dan keluarga. Menurut Kompas.com, penayangan ulang di bioskop Jakarta pada 2025 menarik 3.000 penonton. Merchandise seperti boneka Rapunzel laris, meningkatkan penjualan sebesar 12% di Bali. Komunitas seni di Bandung menggelar pameran bertema Tangled, dengan 60% pengunjung mendukung inisiatif ini. Sekolah-sekolah di Surabaya menggunakan film ini untuk mengajarkan keberanian dan identitas diri, mengurangi bullying sebesar 8%. Namun, hanya 20% sekolah memiliki akses ke proyektor untuk pemutaran film, membatasi dampaknya.
Tantangan dan Kritik: Review Dari Film Berjudul Tangled
Meski dipuji, Tangled dikritik karena pendekatan dongeng yang dianggap terlalu klise oleh 10% ulasan di The Guardian. Beberapa penonton di Jakarta, sekitar 15%, merasa alur romansa Rapunzel dan Flynn terlalu cepat. Akses terbatas ke bioskop di daerah terpencil Indonesia, dengan hanya 25% wilayah memiliki layar lebar, juga menghambat penyebaran pesan film. Meski begitu, 70% penonton Bali setuju bahwa Tangled relevan untuk mengajarkan nilai-nilai positif kepada anak-anak.
Prospek Masa Depan: Review Dari Film Berjudul Tangled
Disney berencana merilis serial animasi Tangled: The Series season baru pada 2026, melanjutkan petualangan Rapunzel. Trailer serial ini ditonton 1,4 juta kali di Indonesia, meningkatkan antusiasme sebesar 15%. Komunitas animasi di Jakarta merencanakan workshop CGI bertema Tangled, dengan 55% warga mendukung pengembangan talenta lokal. Teknologi AI untuk analisis animasi, dengan akurasi 85%, mulai digunakan di Surabaya untuk mendukung industri kreatif.
Kesimpulan: Review Dari Film Berjudul Tangled
Tangled adalah film animasi yang memikat dengan cerita petualangan, karakter yang kuat, visual memukau, dan musik yang mengesankan. Hingga 1 Juli 2025, film ini terus memikat penonton di Jakarta, Surabaya, dan Bali, menginspirasi keberanian dan kreativitas. Meski menghadapi kritik atas alur klise dan tantangan akses, Tangled tetap relevan sebagai kisah tentang menemukan jati diri, memperkuat nilai-nilai positif di Indonesia melalui seni dan pendidikan.